"Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di merata-rata tempat (segala ufuk-ufuk dalam alam yang terbentang luas ini) dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran adalah benar.
Belumkah ternyata kepada mereka kebenaran itu dan Belumkah cukup (bagi mereka) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? "(Fushshilat 41:53).
Makkah, yaitu kota suci bagi umat Islam bukan saja menjadi pusat ibadah, ia adalah pusat untuk planet bumi ini. Ketika saya masih bujang lagi, saya ada membaca sebuah kitab lama yang mencatat bahwa planet bumi ini pada awalnya dipenuhi air. Situs Ka'bah itu adalah kerak bumi yang pertama sekali muncul di permukaan lautan, kemudian barulah muncul tanah-tanah yang lain sampai menjadi benua-benua. Itu catatan kitab lama. Akhir-akhir ini para ahli Muslim telah menimbulkan kembali hal itu dan telah mengarahkan Makkah adalah 'pusat bumi'.
MAKKAH
Mekkah adalah kota suci turunnya wahyu ilahi kepada Nabi Muhammad. Di sini, terletak Masjidil Haram dan Ka'bah yang menjadi tanda kebesaran Allah. Makkah adalah kota paling suci di bumi ini serta paling dicintai Allah dan rasulNya. Ia juga menjadi tanah kelahiran Nabi Muhammad dan pusat terpancarnya nur Allah di bumi ini.
Jutaan umat Islam seluruh dunia datang ke Makkah pada setiap tahun untuk haji, umrah dan juga Ziarah. Tidak ada agama lain yang punya kota suci sehebat Makkah
Abdullah bin `Adi bin Al-Hamra meriwayatkan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, maksudnya:" Demi Allah! Kamu (wahai Makkah) adalah tanah Allah yang terbaik dan yang sangat dicintai olehNya. Andai kata aku tidak diusir dari kamu, aku tak akan berpisah (dari kamu). "(HR. Ahmad, Ibn Majah dan Tirmidzi). Ibn 'Abbas berkata: Rasulullah bersabda: "Betapa tempat yang indahnya kamu! Kamu adalah tempat yang paling aku cintai! Jika orangku tidak mengusirku darimu, aku tak akan berpisah (dari sini) untuk hidup di satu tempat yang lain."
Al-Quran secara khusus, berkali-kali menyebut kota ini dengan berbagai nama yang berjumlah sebelas semuanya. Antaranya adalah Makkah, Bakkah, Al-Baladul Amin, Al-Haramul Amin, Ummul Qura dan Al-baldah Al-tayyibah. Bahkan, Allah bersumpah dengan kota suci ini dan memberikan kelebihan dan keistimewaan besar, yang tidak diberikan ke kota lain.
Masjidil Haram dan Ka'bah Baitul Atiq yang menjadi kiblat umat Islam sedunia, menjadikan kota suci ini sangat dicintai dan berpengaruh besar bagi umat Islam sepanjang masa. Setiap umat Islam menghadapkan muka ke kiblat setidaknya lima kali sehari semalam. Ia menjadi tempat untuk seluruh kaum Muslim sedunia menunaikan haji dan umrah.
Kehebatan dan keagungan kota Makkah bukan sekedar catatan dalam sejarah Islam dan melalui firman Allah dan hadis semata-mata, malah dibuktikan melalui kajian dan penelitian ilmiah. Hal ini dibuktikan oleh profesor dari Mesir, Prof Hosien Kamal El Din Ibrahim yang mencoba metode baru untuk menentukan arah kiblat dari seluruh penjuru dunia. (Berita Harian 21 December 2004)
KIBLAT WAKTU, BUKAN SAJA KIBLAT SHOLAT
MAKKAH berada dekat dengan laut. Tanah Arab merupakan semenanjung.
Pada 21 April 2004 di Doha, Qatar, telah berlangsung satu pertemuan ilmiah yang penting bagi dunia Islam. Sejumlah ilmuwan dan ulama Islam berkumpul, mendiskusikan kemungkinan mengalihkan perhitungan waktu (masa) yang selama ini menjadi Greenwich Mean Time (GMT) sebagai meridian nol, lalu menjadikan Makkah sebagai awal mula perhitungan waktu, maksudnya Makkah akan menjadi meridian nol menggantikan kota Greenwich.
The Mecca Time concept asserts that Mecca, the holiest kota Islam terletak di Saudi Arabia on the surface of the Earth, is the true center of the Earth, and thus should replace the Greenwich Meridian (GMT). The demand was made by Sheikh Yusuf al-Qaradawi dan other Muslim ilmuwan dan clerics meeting di Doha, Qatar pada April 21, 2008 for a conference berjudul "Mecca: the Center of the Earth, Theory and Practice." The conference sought to promote "Ijaz Al-Koran" - the belief and growing trend amongst Muslim bahwa Koran, the central Islamic religious text reveals many scientific facts. (en.wikipedia.org)
Konferensi ilmiah bersejarah itu telah dibuka oleh Dr Yusuf Qaradhawi. Ia diberi nama "Mecca: the Center of the Earth, Theory and Practice." Turut hadir adalah pakar geologi Mesir, Dr Zaglur Najjar yang juga dosen geologi di Universitas Welsh, Inggris, dan Ir Yaseen Shaok, saintis yang memelopori jam Makkah.
Konferensi itu mengimbau umat Islam sedunia menjadikan Makkah, khususnya Ka'bah yang berada di 21 derajat 25 menit lintang (garis lintang utara) dan 39 derajat 50 menit Length (garis bujur timur) sebagai titik awal perhitungan waktu. Sebabnya jelas yaitu menurut kajian ilmiah, Makkah adalah PUSAT BUMI.
The conference Revived a dekade-old controversial issue, contending bahwa Greenwich Meridian was "imposed" oleh Inggris dan Western civilization selama colonial period and that Islam, unlike other religions in their view, does not contradict science. One of the contentions was that unlike other longitudes, Mecca was in perfect alignment with the magnetic north. Muslim clerics hail this as evidence of the "greatness" of the Qibla - the direction determined to be towards Mecca that Muslims across the world must turn towards sementara reciting prayers. Expostulated by Yasin a-Shouk, the Swiss-based inventor of Palestinian asal said it runs anti-clockwise di direction of Tawaf, the rotation around the holy site of Kaaba within the Masjid Al-Haram di Mecca. The "Mecca watch" (Saat Makkah) is Promoted to help Muslims determine the direction of Mecca from any point on Earth for purposes of daily prayers. (en.wikipedia.org)
Kajian itu dilakukan Prof Dr Hosien Kamal El Din Ibrahim, ilmuwan yang berasal dari Mesir, yang dipublikasikan di The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center. Pusat penelitian yang berbasis di Kairo, Mesir itu membuat peta peta baru dunia.
Di dalam peta dunia itu terlukis garis-garis menghubungkan kota-kota di pelosok dunia ke arah Makkah. Dengan menggunakan perkiraan matematik dan metode spherical triangle (segitiga bola), Hosien menyimpulkan posisi Makkah berada di pusat daratan bumi (kerak bumi).
Yang artinya, Makkah, tempat Kabah berada telah disimpulkan sebagai PUSAT BUMI. Ini sekaligus membuktikan bahwa bumi berkembang dari Makkah. Adalah menarik untuk direnungkan pada fenomena bahwa setiap tahun jutaan umat Islam sedunia mendatangi Ka'bah di Makkah untuk melaksanakan haji. Ketika thawaf, jutaan umat Islam mengelilingi Ka'bah, dengan arah berlawanan jarum jam. Arah itu bertentangan dengan lazimnya perputaran waktu sesuai perhitungan Greenwich.
The (Qatar) meeting juga reviewed what has been described as a Mecca watch, the brainchild of a French Muslim. The watch is said to rotate anti-clockwise and is supposed to help Muslims determine the direction of Mecca from any point on Earth. (BBC News)
Penelitian menggunakan program komputer oleh Hosien itu sebelumnya pernah dilakukan menggunakan perhitungan matematika sederhana oleh ilmuwan Islam, Abi Fadlallah Al-Emary, yang meninggal pada 749 H. Peta itu kemudian diabadikan di dalam kitabnya Masalik Al absar Fi Mamalik Al Amsar.
Peta yang menggariskan arah kiblat, Makkah, juga telah diukur pemikir Islam, Al-Safaksy (meninggal pada 958 H), menggunakan hitungan astronomi. Hasil kajian dua ilmuwan itu juga membuktikan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Dalam konferensi di Doha, salah satu pembahas menjelaskan, Makkah berada di titik lintang yang sejajar dengan titik magnetik Kutub Utara. Kondisi ini tidak dimiliki oleh setiap kota lain di dunia hatta Greenwich sendiri meskipun ia dijadikan sebagai meridian nol.
Siapakah yang mengatur Greenwich sebagai Meridian nol? Ia adalah Inggris, yang pada waktu itu (tahun 1884) merupakan kekuatan kolonial super dunia. Kini Inggris hanyalah sebuah negara biasa, dan sangat wajar jika Makkah menggantikan Greenwich karena kedudukanya yang telah terbukti secara ilmiah sebagai PUSAT BUMI.
Dr Yusuf Qaradhawi yang menjadi Ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional mendorong dunia Islam menjadikan Makkah sebagai titik awal perhitungan waktu menggantikan Greenwich. Qaradhawi menjelaskan mengapa Allah SWT menjadikan Baitul Haram sebagai kiblat umat Islam di muka bumi.
"Kajian ilmiah modern itu (Prof Dr Hosien Kamal El Din Ibrahim) meneguhkan kemuliaan kiblat umat Islam. Juga menegaskan lagi teori bahwa Makkah adalah pusat bumi. Ini adalah sama dengan penegasan jati diri keislaman serta mengangkat tinggi kemuliaan umat Islam atas agama, umat, dan peradabannya, "ujar Qaradhawi.
Konferensi di Qatar merupakan bagian dari upaya dunia Islam mencari bukti saintifik dari Al-Qur'an. Ide dasarnya adalah bahwa kebenaran ilmiah sudah termaktub dalam Al-Qur'an, dan tugas para ilmuwan adalah menemukan bukti-bukti yang sudah diterangkan dalam Al-Qur'an tersebut.
Barat Menentang Ide Ini
Saya telah meneliti beberapa forum di internet. Ternyata sejumlah individu Barat agak emosional dari segi ini. Mereka bukan hanya tidak setuju Makkah dijadikan meridian nol, malah telah memperburuk Islam. Pada hemat saya, mereka harus membedakan antara agama dan penemuan ilmiah. Jika mereka tidak mau menerima Islam, mereka tidak wajar menolak bukti ilmiah ini.
Masjidil Haram dan Ka'bah dilihat melalui satelit (perangkat lunak Google Earth).
Seorang astronom Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, menyatakan bahwa pembagian waktu dimulai dari Makkah tidak menjadi masalah. "Itu membuat budaya baru di tengah kemapanan sistem yang sudah ada," katanya.
Pihak-pihak yang menentang menyatakan bahwa selama ini seluruh kegiatan di dunia merujuk pada waktu Greenwich. Mulai dari transaksi perbankan, perhitungan waktu di internet, dunia penerbangan, setting jam di pabrik-pabrik, seluruhnya merujuk perhitungan waktu Greenwich. Setiap usaha untuk mengubahnya membutuhkan perubahan dan dana yang besar.
Makkah sebenarnya memang telah menjadi perhatian dunia, bukan hanya oleh umat Islam dan bukan hanya ketika ibadah haji berlangsung. Jika Makkah menjadi meridian nol, ia merupakan berita baik untuk umat Islam. Kata Moedji "Arah kiblat merupakan garis spiritual karena semua manusia tertuju ke sana." Moedji juga berpendapat bahwa menyatukan perhitungan waktu berdasarkan Makkah bisa dilakukan, "Dari segi matematika itu bisa dilakukan." (islamonline)
Makkah Dan Golden Ratio
Sebuah video yang menampilkan temuan Erdem Cetinkaya mengenai posisi Makkah yang menurut penelitiannya berada TEPAT di posisi Golden Mean 1.618. "This discovery is made by the 3d graphic artist, director who made some works that are world-wide terkenal, Erdem Cetinkaya. Right now his work of documentary-movie yang termasuk the miracle of Kaaba dan miracles bernama Holy Mysteries".
Cetinkaya menemukan bahwa jika dibagi jarak Makkah dari noktasina Kutub Utara (7631.68 kilometer) dengan jarak Makkah dari noktasina Kutub Selatan (12348.32 kilometer) adalah TEPAT 1.618.
Selanjutnya, jika dibagi jarak antara noktasina Kutub Utara dan Kutub Selatan (19980.00 kilometer) dengan jarak Makkah dari noktasina Kutub Selatan (12348.32) maka jawabannya juga TEPAT 1.168.
Dengan menggunakan sebuah perangkat lunak grafik pula, ia menemukan bahwa arak garis lintang antara Makkah ke garis ekuinoks Timur dan Barat juga punya rasio TEPAT 1.618.
Beliau juga telah mengukur garis silang dari Makkah sampai ke garis ekuinoks dan menemukan bahwa ia juga punya Golden Ratio 1.618.
Golden ratio Vs Pusat Bumi
Sejauh ini Anda sudah membaca dua informasi yang utama. Pertama: Makkah sebagai Pusat Bumi. Kedua: Makkah berada di posisi Golden Ratio. Para skeptik mungkin berkata: "Mengapa dua fakta ini bertentangan? Bukankah pusat itu berada di tengah-tengah?".
Maka sebagai permulaan, kita jawab: "Perhatikan jalur (navel) Anda sendiri. Dia berada di tengah tubuh Anda, dan dia berada di Golden Mean" The bottom the the girdle (waist-band) juga at a golden section point for the whole figure dari top of the head to the Soles of the feet ... this is also the position of the navel di human body .. (www.mcs.surrey.ac.uk). Maka andai para skeptik mau menolak hakikat ini, mereka perlu ubah pendirian seluruh manusia di dunia bahwa pusat (navel) bukan berada di tengah-tengah tubuh. Janin menerima makanan (nutrition) melalui jalur itu, lalu mengalami proses pertumbuhan.
AYAT DALIL TENTANG MAKKAH
Izinkan saya membentangkan Hasil Penelitian saya pula. Pada kali ini kita akan perhatikan Surah Ali 'Imran 3:96. Perhatikan maksud ayat ini, saya salinkan dari beberapa penafsir:
"Sesungguhnya Rumah Ibadah yang pertama dibangun untuk manusia (menyembah Tuhannya) adalah Baitullah yang di Mekah yang berkat dan (dijadikan) petunjuk hidayat untuk umat manusia."
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." (Indonesia) "Verily, the first House (of worship) appointed for mankind was that at Bakkah (Makkah), full of blessing, dan guidance for Al-'Alamin (the mankind and jinn)." (Dr Mohsin). "Lo! The first Sanctuary appointed for mankind was that at Becca, a blessed place, a guidance to the peoples;" (Marmaduke Pickthal). "The first House (of worship) appointed for men was that at Bakka: full of blessing and of guidance for semua jenis beings:" (Yusuf Ali).
0 Response to "Keajaiban Makkah dan Kaabah"
Posting Komentar