Dalam kehidupan sehari-hari, kita melalui dan menempuhi berbagai situasi dan kondisi. Banyak benda yang kita lihat, kita jumpa, sentuh, rasa dan lain-lain.
Ingin saya timbulkan satu persoalan. Apakah kehidupan yang kita lalui ini adalah sesuatu yang nyata atau hanya sekedar ilusi? Untuk beberapa orang, ini mungkin pertanyaan yang sudah basi dan berulat. Sudah habis ditelan zaman. Harun Yahya sendiri telah menulis beberapa buah buku terkait judul ini saja. Film-film Hollywood seperti The Matrix, telah lama mencoba menyingkap persoalan ini. Blog-blog di alam maya ini tidak terlepas dari membicarakan tentang hal ini. Tetapi saya percaya, masih ada banyak lagi yang masih berminat untuk belajar dan memahami tentang hakikat dunia ini.
Hakikat waktu.
Segala apa yang kita ada, yang kita lihat termasuk diri kita. Apakah semua itu? Mobil, pohon, air, tanah, api dan segala benda yang berjisim di alam semesta ini. Apakah semua ini ada? Apakah komputer yang Anda sedang tatap ini dan keyboard yang Anda sedang sentuh ini benar-benar ada atau sekadar imajinasi Anda?
Apakah waktu? Untuk lebih memahami tentang hakikat "benda", marilah kita pikirkan sebuah kisah dari Al-Quran.
Kisah ini tentang Nabi Adam, ketika mana Allah baru menjadikan beliau, Allah telah mengajarkan kepada Nabi Adam tentang nama-nama benda di dunia. Coba kita perhatikan kembali kisah tersebut dalam Al-Quran. Allah telah menggunakan kata "asmaa '" yang berarti "nama". Allah telah mengajarkan kepada Nabi Adam bahwa yang ini namanya pohon, yang ini pula namanya sungai dan lain-lain.
Apa maksudnya? Maksudnya, di dunia ini, pohon tak ada, tetapi yang ada hanyalah sesuatu yang bernama "pohon". Kat dunia ni, air tak ada, tetapi yang ada adalah sesuatu yang bernama air. Kat dunia ni tak ada pun tanah, tetapi yang ada adalah sesuatu yang bernama tanah.
Kita ambil contoh yang lebih mudah.
Kombinasi-kombinasi 3 warna dasar, Merah, Hijau, Biru telah menghasilkan gambar-gambar berbagai warna yang menyebabkan kita nampak pohon itu tampak seperti pohon sebenarnya.
Baiklah. Sekarang Anda telah paham bahwa sesuatu yang bernama "pohon" yang bernama pohon yang berada dalam layar komputer itu, hakikatnya adalah pecahan-pecahan piksel.
Sekarang mari kita lihat sesuatu yang bernama "pohon" yang berada di sekeliling Anda. Apakah sesuatu yang bernama "pohon" itu benar-benar ada? Perhatikan benar-benar. Dan hakikatnya, Anda akan sadar bahwa sesuatu yang bernama "pohon" itu bukanlah pohon yang sebenarnya, tetapi hakikatnya adalah atom-atom yang tersusun yang membentuknya.
Ya. Pokok yang sebenarnya tidak ada di alam ini. Begitu juga dengan semua yang ada dalam alam ini. Semuanya adalah atom-atom yang tersusun rapi membentuk sesuatu yang terlihat seperti "pohon", sebagaimana piksel-piksel dalam layar komputer tadi berhasil membentuk gambar pohon.
Dan atom-atom jika dilihat lebih dalam lagi, kita akan temukan sebenarnya apa yang membentuk alam ini hanyalah himpunan energi-energi. Tenaga-tenaga inilah yang menyempurnakan permainan ilusi ini menyebabkan kita lihat sesuatu yang bernama "pohon" sebagai pokok yang benar.
Tapi ada orang kata, "pohon yang dalam komputer tu memang tak ada sebab kita tak bisa sentuh. Tapi pohon yang ada di alam nyata ni kita bisa sentuh".
Fattah: "Memangla bisa sentuh sebab kita berada dalam dimensi yang sama dengan sesuatu yang bernama pohon tu".
Betul tak? Untuk memahami dengan lebih mudah lagi, perhatikan sebuah game komputer.
Berikut adalah screenshot dari game Tarzan. Siapa kata pokok dalam game tak bisa dipegang? Lihat sajalah Tarzan bergayut pada pokok dalam game tu.
Apa maknanya? Kenapa? Karena Tarzan itu berada dalam dimensi yang sama dengan pohon tersebut. Sama seperti sesuatu yang bernama "pohon" yang Anda kata bisa sentuh itu. "Pohon" itu bisa disentuh oleh kita karena kita berada dalam dimensi yang sama dengan "pohon" tersebut, sebagaimana pokok dalam game yang bisa disentuh oleh karakter-karakter dalam game.
Dan "pohon" hanyalah salah satu contoh untuk suatu massa dalam alam ini. Karena itulah Allah telah menyatakan kepada manusia bahwa dunia ini tidak memiliki nilai langsung sebenarnya karena segala apa yang ada dalam dunia ini hanyalah ilusi dan tidak ada!
Sepinggan nasi ayam tidak pernah wujud di alam ini. Yang ada hanyalah energi-energi yang membentuk sesuatu yang terlihat seperti nasi ayam. Energi-energi tersebut telah memberi informasi kepada otak kita melalui mata bahwa nasi ayam itu berwarna kuning, memiliki seketul ayam dan sayur-sayur. Energi-energi itu juga telah memberi informasi ke otak kita melalui jari-jemari kita bahwa nasi ayam itu dapat dipegang, panas dan berminyak. Energi-energi tersebut juga telah memberi informasi kepada otak kita melalui lidah kita bahwa nasi ayam itu sedap.
Hakikatnya, di depan kita tidak apa-apa pun. Kita berada di dalam sebuah dimensi yang begitu hebat, sehingga kita mengira segala apa yang ada di sekeliling kita benar-benar ada. Subhanallah.
Satu lagi analogi sederhana. Pernahkah Anda bermimpi? Ya, sudah tentu. Apa yang Anda jumpa dalam mimpi? Anda lihat mobil, manusia, kekasih Anda, pohon, bumi tempat Anda berpijak dan macam-macam lagi. Anda dapat menyentuh benda-benda dalam mimpi Anda bukan? Anda dapat pijak dan berdiri tegak si atas tanah di dalam mimpi tersebut. Tetapi apakah karakter-karakter dalam mimpi Anda itu ada? Tidak. TIdak ada sama sekali meskipun Anda dapat pegang, lihat dan rasa benda tersebut. Bila Anda terjaga dari tidur, semua itu telah hilang. Jika Anda bermimpi dikejar raksasa, raksasa akan hilang saat Anda terjaga. Dan sebenarnya raksasa itu bukanlah hilang tetapi raksasa itu tidak pernah ada langsung! Yang ada hanyalah dalam pikiran Anda saja.
Samalah juga dengan dunia ini. Bila Anda telah meninggal dunia, barulah Anda sadar bahwa segala yang ada dalam dunia ini hanyalah ilusi semata. Tidak pernah ada pun. Mati itu sebenarnya adalah sama seperti Anda baru bangun tidur. Jika Anda merasa tertipu dengan mimpi setelah bangun tidur, Anda juga akan merasa tertipu juga dengan dunia ini ketika Anda meninggal dunia ini. Segala apa yang Anda kejar dalam dunia ini akan hilang bagai segala apa yang Anda buat dalam mimpi Anda.
insaflah
Baiklah tadi terkait tentang segala yang berada di dunia ini tidak ada.
Waktu
Pakar motivasi selalu berbicara tentang waktu. Tahukah mereka apa itu waktu? Cobalah Anda cari apa itu waktu. Anda akan menemukan bermacam-macam jawaban yang akhirnya Anda akan menyadari bahwa bukanlah "waktu itu emas" juga bukan "waktu itu kehidupan" tetapi yang Anda akan jumpa adalah "waktu itu tidak ada"
Apa sebenarnya waktu? Mungkin fisikawan akan berkata bahwa waktu adalah waktu untuk mengukur sesuatu jarak perbedaan waktu. Itu kata fisikawan, dan insya Allah saya akan buat satu posting lalu ni yang mengungkapkan bahwa sains tidak membawa kita maju tetapi sebaliknya sains lah yang telah menyebabkan manusia mundur jauh ke belakang!
Apa sebenarnya waktu? Jika ingin dijelaskan untuk pemahaman Anda mungkin agak payah. Tetapi secara mudahnya, bisa lah dirumuskan bahwa waktu itu tidak ada.
Jika Anda faham hakikat waktu sebagaimana yang Anda faham sekarang, Anda akan menjadi lagi pening.
Mari kita lihat satu contoh. Juga terkait dengan mimpi. Pernahkah kadang-kadang kita tidur hanya beberapa menit, tetapi kita mimpi tentang satu perjalanan yang begitu panjang, seolah-olah ia memakan waktu sehari?
Jika Anda tidur pada waktu malam, mungkin Anda hanya tidur sekitar 6-7 jam. Tapi pernahkah kamu berpikir kenapa mimpi Anda itu seolah-olah Anda sedang hidup dalam mimpi selama 2-3 hari? Mungkin pada suatu waktu yang lain, Anda hanya tidur setengah jam, tetapi Anda bisa bermimpi dikejar raksasa selama berjam-jam.
Bagaimana bisa jadi begitu?
Karena, tiada yang pelik mengenai waktu, karena waktu hanyalah sebuah pemahaman. Jika Anda paham salah, maka dengan itulah Anda akan menjadi aneh.
Seorang sahabat pernah bertanya kepada saya, bisakah kita mengundurkan waktu?
Mungkin dia mengharapkan saya kata "bisa" karena dengan saya pernah berkata, dengan menggunakan kekuatan pikiran, kita bisa melawan segala hukum fisika yang telah membodohi kita.
Tetapi ingin saya tegaskan di sini, "waktu tidak bisa diundurkan". Anda bisa kaji film "Matrix" jika Anda ingin memahami tentang hakikat dunia ini. Dalam film tersebut, karakter-karakter tersebut dikatakan mampu memahami hakikat dunia ini dan dapat memanipulasinya. Ada yang bisa terbang melawan gravitasi, menjadi kuat, lompat tinggi dan lain-lain yang telah mengesampingkan hukum fisika. Tetapi ada tak babak dalam film tersebut yang menunjukkan mereka memanipulasi masa?
Tidak. Karena .............. waktu tidak bisa dimanipulasi. Waktu tidak bisa dipersingkat atau dilambatkan. Masa tidak bisa dikebelakangkan dan tidak bisa dikehadapankan. Karena anda tidak faham tentang hakikat waktu, karena itu Anda selalu berpikir, bisakah masa dimanipulasi.
Pernahkah Allah memanipulasi waktu? Tidak.
Salah satu firman ALlah ada menyebutkan bahwa ajal maut tidak bisa dilambatkan atau dicepatkan. Faham ayat ini?
Hmmm, kita pergi ke contoh ayat lain. Kita lihat bagaimana Allah menceritakan tentang Ashabul Kahfi, kisah tujuh pemuda yang ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua.
Pernahkah Anda berpikir, kenapa Allah tidurkan pemuda itu di dalam gua sebegitu lama? Kenapa Allah tidak mengirim saja mereka itu terus ke masa depan?
Jawabannya ada pada firman Allah dalam surat Fatir yang menyebutkan bahwa "tidaklah sesekali kamu akan menemukan perubahan pada sunnatullah".
Ini tentang sunnatullah mengenai waktu, bahwasanya waktu itu tidak bisa diubah dan dimanipulasi sesuka hati karena waktu perlu dibiarkan berjalan.
Satu lagi contoh dalam Al-Quran tentang seorang pria dari bani Israel, Uzair (ada yang mengatakan beliau seorang Nabi) juga mengalami peristiwa yang sama. Beliau telah dimatikan kemudian dihidupkan kembali sehingga dia melihat keledainya tadi telah tinggal rangka saja sedangkan sebelum dia dinonaktifkan, keledainya masih sehat walafiat.
Anda paham tentang hakikat "waktu" sekarang?
Anda dapat lihat dari Al-Quran bagaimana jika Allah ingin mengirim seseorang ke masa depan, Allah tidak akan mempercepat waktu, tetapi Allah akan matikan terlebih dahulu kemudian dihidupkan kembali di masa depan. Dan untuk kembali ke masa silam, tidak pernah lagi terjadi dalam sejarah manusia dan sudah pasti, kita tidak akan dapat kembali ke masa silam.
Lihat juga contoh kedatangan Nabi Isa yang sedang ditunggu-tunggu sekarang. Kenapa Nabi Isa harus diangkat ke langit terlebih dahulu? Mengapa tidak dikirim terus ke masa depan? Ini karena masa depan belum ada. Dan kita sesekali tidak akan mampu melangkah waktu karena masa depan belum ada. Sedangkan waktu yang silam pula sudah punah dan tidak akan ada.
Kesimpulannya, apa itu waktu? Tidak ada siapa pun sebenarnya dapat menjelaskan apa itu waktu. Dan surat Al-'Asr sekalipun, ada sebagian tafsiran yang mengatakan bahwa Al-' Asr yang disebutkan dalam Al-Quran itu bukan lah mengacu kepada makna waktu, tetapi waktu Ashar. Ini karena orang Arab Jahiliyah dahulu suka menggunakan waktu setelah ashar mereka sebagai waktu untuk ngobrol-borak tentang kehebatan diri sendiri yang akhirnya membawa kepada pergaduhan. Karena itulah setelah itu mengatakan bahwa manusia itu dalam kerugian, karena perbuatan orang kafir Quraisy itu hanyalah sia-sia dan merugikan karena hanya membawa kepada pergaduhan. Wallahu A'lam.
Apa itu waktu? Ada kah waktu? Waktu sebenarnya hanya satu periode, yang menjadikan hal lain sebagai cadangan pengukurannya. Misalnya, untuk melambangkan kecepatan sesuatu kejadian orang akan mengatakan "itu terjadi sekejap". Ini menunjukkan bahwa sesuatu kejadian itu terjadi dalam satu periode yang menyamai kecepatan kedipan mata.
Sama juga seperti jika katakan "selama perjalanan dari Malaysia ke Amerika mengambil waktu sehari untuk sampai". Maknanya kita mengatakan bahwa waktu kita untuk sampai ke Amerika adalah sama dengan waktu yang diambil untuk bumi melengkapi satu putarannya.
Karena itulah, sebagaimana yang difirmankan Allah, ketika dipenghujung kehidupan nanti, manusia akan merasakan bahwa mereka seolah-olah hanya hidup beberapa jam saja, sepanjang waktu isya atau sependek waktu dhuha.
Sebagaimana setelah kita terjaga dari mimpi, sekalipun berada di dalam mimpi kita merasa bahwa waktunya bergerak begitu lama, tetapi saat kita terjaga, kita akan rasa seolah-olah mimpi kita itu hanya beberapa detik!
Terima kasih kerana sudi membaca penerangan yang tak seberapa ini. Ada banyak lagi persoalan-persoalan yang saya tidak sempat sentuh, seperti persoalan takdir yang akan menghancurkan teori "probability" dalam matematik dan lain-lain.
Apa yang saya ingin tegaskan di sini, kehidupan di dunia ini hanyalah ilusi. Apa yang kita lihat, tidak wujud dan tidak pernah wujud pun, termasuklah tangan-tangan anda sendiri! Masa juga tidak wujud dan tidak pernah wujud.
Jika begitu, apakah yang benar-benar ada? Inilah persoalan yang menyebabkan ilmuwan-ilmuwan menjadi gila memikirkannya. Syukurlah Allah telah memberikan jawaban kepada kita bahwa Allah lah sebenarnya yang benar-benar ada. Allah juga telah memberitahu kita bahwa surga dan neraka itulah yang benar-benar ada. Pohon di surga adalah pohon asli, sebaliknya pohon di dunia hanyalah hasil gabungan atom-atom kecil yang membentuk sesuatu yang bernama "pohon".
Kita telah diprogram oleh Allah agar rasa apa yang kita rasa sekarang dan lihat apa yang kita lihat sekarang, meskipun hakikatnya benda yang kita lihat itu semua tidak ada, sebagaimana Tarzan dalam game yang menyangka lingkungan dalam game itu benar-benar ada.
Kita telah diprogram dengan sifat-sifat seperti berat, waktu, warna, bunyi, keras, dingin, sakit dan lain-lain sehingga kita tertipu dengan kesempurnaan ilusi ciptaan Allah.
Great,Maha Besar ALLAH,atas segala kuasaNYA
BalasHapus