Sekitar 12000 tahun yang lalu, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu bencana banjir yang sangat dasyat. Dan banjir itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan yang luas.
Secara berurutan pakar arkeologi menemukan beberapa bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu.
Kisah dalam Alkitab yang berkaitan dengan banjir dasyat telah menyebutkan, "Banjir meluap dan melimpah selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi": "Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tenggelam oleh air pasang ":" 5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.
Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah telah ditemukan oleh pakar arkeologi. Misalnya seperti, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan banyak lagi, kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli astronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.
Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat menjalankan hidup baru diserata dunia. Begitu juga dengan binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemai.
Karena dianggap melahirkan generasi manusia yang baru setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being (Bapa Manusia Kedua). Dari generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
Sekelompok peneliti underwater Surveyor yang dipimpin oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu pada kedalaman beberapa ratus kaki.Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti yang diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur "an.
Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. "Ini merupakan satu penemuan yang sangat menakjubkan," kata Dr. Ballard di dalam rencana National Geographic Society bertajuk "Research Ship Northern Horizon".
Ballard menerangkan, "Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut".
Misteri Bahtera Nabi Nuh A.S.
Sebuah tim yang melibatkan ilmuwan dari Amerika dan Turki telah membuat penelitian terhadap misteri gunung Ararat. Mereka mau mencari sisa peninggalan perahu Nabi Nuh.
Apakah kisah kapal besar Nuh yang tercatat dalam kitab suci merupakan peristiwa yang nyata atau mitos semata? Selama ini para ahli sarjana selalu berdebat, tidak ada seorangpun yang beranggapan bahwa hingga kini sisa-sisa peninggalan perahu Nabi Nuh masih tersimpan di puncak gunung Ararat Turki.
Menurut laporan media cetak Amerika pada 26 April 2004, sebuah tim peneliti yang beranggotakan 10 orang telah dibentuk oleh wisatawan Amerika dan Turki akan mendekati puncak gunung yang misterius itu, untuk mencari jejak "kapal besar Nuh" (The Great Noah Ark).
McGivern (Ketua The Trinity Corporation of Honolulu, Hawaii) mengatakan, bahwa sebelum mereka memasuki pegunungan Ararat, para anggota kelompok harus melakukan persiapan kerja yang rapi. Misalnya seperti, mempelajari data-data yang terkait dengan fitur geografis dan bentuk permukaan bumi serta adat istiadat masyarakat di daerah sekitar gunung Ararat.
Menurutnya, masalah terbesar yang dihadapi mereka waktu itu adalah bagaimana untuk melakukan komunikasi dengan penduduk asli setempat. Karena gunung-gunung yang tinggi itu dianggap suci oleh para penduduk asli setempat, dan mereka yakin akan eksistensi "Perahu Nabi Nuh", oleh sebab itulah selama berabad-abad, mereka tidak pernah bersedia menceritakan tentang misteri yang terkait dengan gunung-gunung itu kepada orang luar.
Sebagian besar anggota kelompok peneliti mengatakan, bahwa untuk mereka yang memahami kitab Injil, jika keberadaan "Perahu Nabi Nuh" benar-benar terbukti, maka itu akan menjadi simbol teragung sepanjang sejarah manusia, dan menjadi sebuah rekor perkembangan evolusi manusia. Seperti kisah Nabi Nuh dan perahunya yang selamat dalam banjir besar yang tercantum di dalam Alkitab dan Al-Qur'an.
Temuan Awal
Sebenarnya, pencarian terhadap perahu Nabi Nuh sudah cukup lama dilakukan. Setahun setelah terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi dasyat pada 2 Mei 1883 yang telah memorak-porandakan kampung di kaki gunung Ararat, pemerintah Turki mengirim kelompok ekspedisi untuk melihat efek gemba tersebut. Kapten Gayscoyne, duta Inggris di Istanbul, turut dalam ekspedisi itu. Ketika itulah mereka menemukan "Perahu Nabi Nuh".
lanjutan dari penemuan itu, pada 1917, Pemimpin Rusia Tsar Nicholas II telah mengirim 150 orang pakar dari berbagai bidang dan juga tentara untuk mencari dan menyelidiki perahu Nabi Nuh. Setelah sebulan, kelompok ekspedisi itu baru bisa mencapai ke puncak Ararat.
Dalam kondisi yang kagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mengukur panjang perahu Nuh dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju.
Hasil dari penelitian itu mau dibawa pulang dan diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan penelitian itu ke tangan Tsar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.
Pada tahun 1957, beberapa pilot Angkatan Udara Turki sempat menyelidiki puncak gunung Ararat, dan menemukan objek yang berbentuk sebuah perahu.
Karena perang dingin Uni Soviet dengan AS, penemuan itu tidak dikaji dengan lebih lanjut dengan alasan "mencegah mata-mata AS mendekati Soviet. Soviet melarang setiap pesawat memasuki sekitar pegunungan Ararat. Larangan itu baru dihapus pada 1982, dan sejak itu berbagai kelompok ekspedisi mulai datang ke pegunungan Ararat, namun tidak ada yang mampu membuktikan.
Pada 1995, analis gambar satelit Amerika, Bolsey Taylor melihat satu obyek misterius yang disebut "keajaiban gunung Ararat" itu. Ia menghabiskan beberapa tahun dalam penelitiannya, mengumpulkan sejumlah besar gambar dari satelit, dan mengklasifikasi foto satelit tersebut, akhirnya ditemukan bahwa itu adalah sebuah objek raksasa yang panjangnya 180 meter.
Namun, mereka juga tidak tahu obyek apa sebenarnya itu. Menurutnya mungkin itu merupakan benteng kuno Turki atau kemungkinan juga itu adalah "Perahu Nabi Nuh".
Sekitar tiga tahun lalu, seperti yang dituliskan oleh G. Joseph, arkeolog Ron Wyatt dan David Fasold telah menyatakan mereka telah menemukan situs "Perahu Nuh". Temuan ini mendeteksi jejak kapal itu tidak berada di puncak Ararat tetapi sekitar 20 mil dari puncak Ararat, berdekatan dengan perbatasan Iran. Tetapi mereka percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Alkitab bahwa bahtera Nuh mendarat di puncak Ararat.
Pergeseran tanah selama ribuan tahun, gempa bumi, adanya gunung baru, dapat mengakibatkan berubahnya lokasi pendaratan tersebut dari puncak gunung Ararat ke posisi sekarang.
Pengukuran obyek yang mempunyai altitude 7.546 kaki. Panjangnya, 558 kaki, dan lebarnya 148 kaki. Di sekitar obyek tersebut, Ron Wyatt telah menemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan.
Mereka percaya bahwa batu tersebut adalah "drogue-stones", di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka telah menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level "iron oxide" atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian, bahwa jenis "vessel" ini telah berumur lebih dari 100000 tahun, dan terbukti bahwa struktur ini dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah orang yang ketika disebutkan Allah akan gemetar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal.
(Surah an-Anfal: Ayat 2)
Allah berfirman: Wahai Nuh! Turunlah (dari bahtera itu) dengan selamat dan berkat dari Kami kepadamu dan kepada umat-umat yang bersama-samamu dan (dalam pada itu) ada umat-umat dari keturunan mereka yang Kami akan beri kesenangan kepadanya (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan berlaku azab dari Kami yang pedih.
(Kisah Nabi Nuh) itu adalah dari hal-hal yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), yang engkau dan kaum engkau tidak mengetahuinya sebelum ini. Oleh itu, bersabarlah. Sesungguhnya kesudahan yang baik (yang membawa kesuksesan di dunia dan kebahagiaan di akhirat) adalah untuk orang-orang yang bertakwa.
Apk Get File
BalasHapusBilqis Ardani
Black Surya
Jasa Ongkir
Muka Backlink
Muka Grosir
Muka Internet
Muka Mobil
Peluang Bisnis
Raja Ongkos
Muka Motor
Andro Get Like
D-Graha
InterJarKom
Bebas Ilmu
Junaqis.Com
Hamdani Helmi
Coba Ponsel
Muka Shoping
Muka Sport
Droid Net Fun
Kusnurhati.Com
Ari Kusnurhati
Buku Sehatku
Muka Bisnis
Muka Batu
Pikiran Bisnis
Backlink My Site
D-Cisanggiri
D-Cililitan
Manfaat Sehat
Muka Pulsa
Minta Ongkos
Jual Ongkir
Coba Cek Aja
Beli Piso
Gallery Pisau