"Surga" Dunia yang Akan Musnah

Banyak keindahan dunia yang membuat kita berdecak kagum saat melihatnya. Namun, seiringnya bumi yang semakin tua, kerusakan lingkungan serta tindakan manusia yang tak bertanggung jawab, semakin mengancam keberadaan tempat-tempat indah di dunia ini. Berikut ini adalah 9 tempat terindah di dunia yang patut Anda kunjungi sebelum musnah, seperti yang ditulis dalam National Geographic.

1. Laut mati


Tidak harus memiliki keahlian berenang untuk berkunjung ke sini, Anda akan mengapung dengan sendirinya di perairan asin yang tersohor di dunia dengan sebutan Laut Mati. Laut yang memiliki kadar garam yang tinggi, terletak di perbatasan Yordania, Israel, dan Tepi Barat menempati titik terendah di Bumi.

Mengapa harus sekarang? Pada tahun 1950 negara-negara Timur Tengah termasuk Yordania dan Israel menghentikan pasokan air dari Sungai Yordan ke Laut Mati karena alasan pasokan air tersebut digunakan untuk air minum. Tindakan ini mengakibatkan penurunan level air secara terus menerus dengan penurunan mencapai satu meter setiap tahunnya.

2. Kepulauan Solomon



Tetapere merupakan pulau topis terbesar tak berpenghuni di belahan bumi selatan. Pulau ini terselematkan dari tindakan pembalakan hutan ilegal yang sedang merajalela di Kepulauan Solomon. Tetapere sekilas tampak seperti surga secara murni di mana Anda bisa berenang dengan duyung dan gerombolan hiu.

3. Kyoto,Jepang



Kyoto memiliki ciri khas sebagai kota kuno di Jepang, namun kini mulai beranjak menjadi kota modern. Hal ini ditandai dengan banyaknya townhouse tradisional machiya yang telah hilang. "Memang itu dapat kita pahami, di satu sisi lingkungan perkotaan memang tumbuh dan berkembang tapi di sisi lain, tempat-tempat peninggalan bersejarah juga penting, dan itu semua hilang," kata Erica Avrami, Direktur Pendidikan World Monuments Fund. 

Machiya yang saat ini rusak merupakan rumah dan tempat bekerja bagi para pedagang di Kyoto ketika Zaman Edo (1603-1867). Pihak kota saat ini berusaha mempertahankanMachiya sebagai usaha untuk memadukan sesuatu yang baru dengan yang kontemporer.

4. Maladewa



Asap mengepul dari pembakaran limbah di Thilafushi merupakan hal yang paling mengancam Maladewa, negara terendah di dataran Bumi. Hal ini bisa menimbulkan kenaikan permukaan air laut. Dari 1.192 pulau kecil di negara kepulauan ini, hanya 200 pulau yang berpenghuni. Jumlah ini akan semakin menyusut jika kenaikan permukaan air laut semakin cepat di Samudera Pasifik.

5. Hutan Atlantik, Amerika Selatan


Hutan Atlantik kaya akan spesies, berada di atas tanah seluas 1,35 juta kilometer persegi yang membentang dari Brasil, Paraguay, Argentina, Uruguay. Namun, karena aksi pembalakan dan pertanian yang kian marak maka kini hutan ini sudah berkurang tujuh persen dari luas aslinya.

6. Taman Nasional Gletser di Montana


Para peneliti memperkirakan tempat ini akan kehilangan identitasnya pada tahun 2020, karena perubahan iklim yang kian hari semakin memprihatinkan. Menurut The U.S. Geological Survey's Climate Change untuk program ekosistem gunung, ada sekitar 150 gletser di taman ini ketika didirikan di tahun 1910.

Satu abad kemudian, yakni di tahun 2010 hanya tinggal 25 gletser. Hilangnya gletser di taman ini berimbas pada kondisi ekosistem. Selain itu juga berdampak pada keindahan panorama yang selama ini sungguh dikagumi pelancong.

7. Bhutan


Negara ini dikenal sebagai negara yang terisolasi dari dunia luar.  Ada aksi sebagai tindakan penyeimbang antara tradisi bersejarah dengan pariwisata.  Misalnya para Bhikku tinggal di tempat terpencil di Biara Phajoding karena harus melakukan kegiatan sipritual. Namun, di saat yang sama mereka akan membuka diri terhadap para pengunjung.

8. Gunung Kilimanjaro, Tanzania


Gunung Kilimanjaro telah ada sejak 10.000 tahun lalu, namun kini hampir 80 persen gletser yang ada di gunung ini telah mencair. Pemanasan global dan penggunaan lahan menjadi penyebab utama. Bahkan para ilmuwan memperkirakan salju di Gunung Kilimanjaro akan hilang pada tahun 2022.

9. Everglades, Florida


Taman Nasional Everledegs saat ini telah mengalami beberapa masalah mulai dari ular piton yang menyebar, perairan yang mulai tercemar, hingga tindakan tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh para wisatawan.

Ekosistem dataran rendah dan hutan bakau dapat terkena dampak secara permananen karena dibanjiri oleh air garam dari permukaan laut yang naik dalam beberapa dekade mendatang. Beberapa proyeksi bagi Taman Nasional Everledges ke depannya antara lain hilangnya habitat pohon pinus karena masuknya air garam, serta mengancam rawa yang menjadi habitat bagi spesies burung gereja.

Related Posts :

0 Response to ""Surga" Dunia yang Akan Musnah"

Posting Komentar